Kader Partai Golkar Mentawai Turun Langsung Bantu Korban Gempa

Yakub Saguruk, Ketua DPD 2 Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Kepulauan Mentawai bergerak turun langsung mendirikan posko “Golkar Peduli” di Mentawai. Langkah ini menyusul instruksi dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk membantu warga korban gempa di Pulau Sibereut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Seperti diketahui, gempa dengan magnitudo 6,1 dan 5,4 mengguncang barat laut Kepulauan Mentawai di Provinsi Sumatera Barat, Minggu (11/09/22).

Airlangga telah menginstruksikan kepada seluruh kader Partai Golkar untuk bersama sama membantu meringankan beban yang sedang dialami oleh para korban gempa Mentawai. Dibangunnya posko “Golkar Peduli” merupakan bentuk kepedulian dari Golkar untuk membantu ketersediaan obat obatan, sembako beras, mi instan, tenda, minyak makanan, sabun, telur hingga kebutuhan bayi dan balita seperti popok dan susu disediakan untuk memenuhi kebutuhan warga korban gempa Mentawai. Dari gempa tersebut ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat aman, sehingga posko bantuan ini akan dijadikan salah satu tempat pengungsian warga.

Menurut data Badan Geologi, sebaran pemukiman penduduk yang mengalami guncangan gempa terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa menengah hingga tinggi. Gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami. Kondisi saat ini, warga setempat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat dan tetap waspada dengan adanya gempa susulan. Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa yang terjadi di Mentawai pagi ini merupakan rangkaian gempa yang bersumber dari zona Megathrus segmen Mentawai Siberut.

"Kita ketahui segmen Mentawai Siberut ini merupakan zona seismic gab, yaitu zona gempa potensial yang mengalami kekosongan sejak waktu yang lama, sejak tahun sekitar 1700 an," katanya saat dihubungi, Minggu (11/9/2022). Dia melanjutkan, kalau diamati sejak tahun 2000 maka sudah banyak terjadi gempa besar di kawasan pesisir barat pulau Sumatera, artinya semua segmen sudah lepas. Di antaranya gempa di Pulau Enggano Provinsi Bengkulu tahun 2000 berkekuatan M 7,9.

Kemudian Provinsi Aceh tahun 2004 dengan kekuatan M 9,2. Kemudian gempa di Nias tahun 2005 dengan kekuatan M 8,5. Kemudian Bengkulu di tahun 2007 gempa berkekuatan juga 8,5 dan di Pagai Mentawai pada tahun 2010 dengan kekuatan M 7,8.

"Semua gempa yang saya sebutkan ini memicu tsunami kecuali yang di tahun 2000, dari semua gempa itu yang lowong yang mana? Ya itu di segmen Mentawai Siberut, jadi ini patut kita waspadai karena dia belum melepas energinya," katanya. Kemudian Kabupaten Mentawai sendiri dalam beberapa bulan terakhir sering dilanda gempa. Hal ini merupakan pesan atau pertanda bahwa telah terjadi rekah rekahan kecil di bawah.

"Edukasi kepada masyarakat ini sangat penting, terutama kepada masyarakat di pesisir Mentawai dan masyarakat di pesisir Pulau Sumatera, terutama Sumatera Barat karena berhadapan langsung," katanya. Masyarakat menurut dia harus terus diedukasi bagaimana bisa memahami dan melakukan evakuasi mandiri. Masyarakat diharapkan bisa segera menjauhi pantai dan mencari tempat tinggi atau aman jika terjadi gempa besar.

Sementara indikator gempa tersebut, yaitu apabila gempa terasa kuat atau tidak terlalu kuat tetapi mengayun lama maka hal ini ciri utamanya yang bisa memicu tsunami. "Kewaspadaan soal ini harus terus diingatkan sedini mungkin, apalagi seluruh sumatera ini sudah lepas segmennya karena beberapa kali terjadi gempa, tetapi kalau ditanya kapan itu terjadi kita tidak tahu kapannya, namun siklus gempa itu pasti terjadi," katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *